Definisi, tanda, dan gejala, mekanisme pencegahan, risiko, dan terapi pasca-stroke. Serangan stroke terjadi karena munculnya tiga mekanisme, yaitu : Adanya penyumbatan oleh trombus yang terbentum pada dinding arteri otak yang merupakan penyebab utama. Terhambatnya pembuluh darah oleh sebuah embolus.
Embolisme bisa terjadi pada orang-orang yang mengalami pembedahan jantung atau yang menderita reumatik jantung.
Pecahnya arteri otak akibat tekanan darah tinggi yang bisa terjadi pada semua kalangan usia. Adapun serangan otak atau stroke secara sederhana memiliki lima tanda-tanda utama yang harus dimengerti agar Anda mempunyai kewaspadaan yang tinggi terhadap bahaya stroke. Tanda-tanda itu adalah : responsive Rasa bebal atau kehilangan rasa dan lemas di bagian muka, tangan, atau kaki, terutama pada satu bagian tubuh saja. Rasa bingung yang mendadak, sulit bicara, atau sulit dimengerti. Satu mata atau kedua mata mendadak kabur. Mendadak sukar berjalan, terhuyung, dan kehilangan keseimbangan. Mendadak merasa pusing dan sakit kepala tanda diketahui sebab-musababnya. Selain itu, mungkin juga akan muncul tanda-tanda ikutan lain, yaitu rasa mual, panas dan sangat sering muntah. Juga rasa ingin pingsan mendadak, atau merasa hilang kesadaran secara mendadak. Penderita stroke yang paling beruntung nasibnya akan menjadi penyandang cacat seumur hidup. Oleh sebab itu, alangkah baiknya jika Anda mengenal dan menguasai cara pertolongan pertama kepada penderita serangan dengan cara mengeluarkan darah demi menolongnya. Ada satu cara terbaik untuk memberikan pertolongan pertama kepada orang yang mendapat serangan stroke. Cara pertolongan ini selain dapat menyelamatkan nyawa si penderita juga tidak menimbulkan efek samping apa pun. Pertolongan pertama ini dijamin merupakan pertolongan gawat darurat yang dapat berhasil. Sebagaimana diketahui, pembuluh darah halus pada otak seseorang yang mendapat serangan stroke mengalami kepecahan yang berlangsung lamban. Dalam menghadapi keadaan demikian, jangan sampai panik, melainkan harus tetap tenang.
Si penderita harus tetap berada pada tempat semula tempat ia terjatuh (misalnya di kamar mandi, kamar tidur, atau di mana saja). Jangan sampai dipindahkan, sebab perpindahan si penderita dari tempat ia jatuh ke tempat lain akan mempercepat proses kepecahan pembuluh darah halus pada otak. Penderita harus dibantu mengambil posisi duduk yang baik agar tidak jatuh lagi. Pada saat itu pengeluaran darah dapat dilakukan yang terbaik dengan menggunakan jarum suntuk, tetapi jika tidak tersedia , jarum jahit/jarum pentul bisa dipakai, tetapi semuanya harus disucihamakan dahulu antara lain dengan jalan ujung jarum dibakar di atas api. Setelah jarum siap pakai, lakukan penusukan pada 10 ujung jari tangan, titik penusukan kira-kira 1 cm dari ujung jari tangan, setiap ujung jari mendapatkan 1 kali tusukan dengan harapan setiap jari mengeluarkan 1 tetes darah. Pengeluaran darah dari ujung jari bisa dibantu dengan cara memencet jika sewaktu jari ditusuk darah tidak keluar. Dalam jangka waktu kira-kira 10 menit kemudian si penderita akan sadar kembali. Bilamana mulut si penderita tampak mencong, kedua daun telinga si penderita harus ditarik-tarik sampai berwarna kemerah-merahan, setelah itu lakukan dua kali penusukan pada masing-masing ujung bawah daun telinga .
Dalam beberapa menit saja bentuk mulut si penderita akan menjadi normal kembali. Setelah si penderita pulih keadaannya dan tidak ada rasa kelainan yang berarti, bawalah si penderita ke dokter atau rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut. Secara lengkap berikut tips pertolongan pertama stroke yang dapat menolong penderita dari akibat fatal sebelum sampai kerumah sakit terdekat : Bila penderita pingsan atau mengorok, segera bawa ke rumah sakit terdekat. Saat dibawa ke rumah sakit, perhatikan jalan napas penderita mengeluarkan busa, segera dibersihkan. Kadang-kadang, penderita muntah. Segera sisa muntahannya dibersihkan dari mulut maupun hidungnya, sambil posisi berbaring tubuhnya dibuat miring.
Hal ini penting untuk menghindarkan agar sisa muntahannya tidak masuk ke jalan napas yang dapat mengakibatkan komplikasi infeksi saluran napas bahkan dapat menyumbat jalan napas sehingga menyebabkan kematian. Hindari memberi minuman atau makanan pada penderita yang sedang pingsan atau kesadarannya tampak menurun dibanding orang normal. Hal ini untuk mencegah agar air atau makanan yang diberi tidak mengganggu jalan napas penderita tersebut.
Bila penderita mengalami salah satu atau beberapa gejala seperti disebutkan di atas, namun penderita tetap sadar penderita sebaiknya tetap dibawa ke rumah sakit. Agak berbeda dengan penderita yang tidak sadar, penderita yang masih sadar dapat dibawa dalam posisi duduk atau berbaring, tergantung kenyamanan penderita.
Sebaiknya tidak panik bila menemukan seseorang terserang stroke. Bila serangan stroke cepat ditangani, mudah-mudahan hasilnya akan lebih baik daripada Anda panik dan akhirnya tidak melakukan apa-apa. Seandainya Anda masih belum jelas mengenai penyakit ini , baik itu gejala-gejalanya, faktor resiko, serta bagaimana cara mencegah serangan stroke,
Anda bisa menanyakan langsung kepada dokter spesialis syaraf. Lebih baik mulai sekarang Anda aktif mencari informasi tentang penyakit ini daripada setelah terkena stroke baru menyesal di kemudian hari. Si penderita harus tetap berada pada tempat semula dia terjatuh. Misalnya, di kamar madi, kamar tidur, ruang tamu, atau dimana saja.jangan pindahkan dari tempat dia jatuh ke tempat lain karena akan mempercepat proses terpecahnya pembuluh darah halus pada otak.
Penderita harus dibantu mengambil posisi duduk yang pengeluaran darah dapat dilakukan. Untuk ini, yang terbaik adalah menggunakan jarum suntuk, tetapi jika tidak tersedia , jarum jahit biasa atau jarum pentul dapat dipakai, tetapi semuanya harus terlebih dahulu disucihamakan, antara lain dengan jalan membakar ujung jarum di atas api.
Setelah siap pakai, lakukan penusukan pada 20 ujung jari tangan, titik penusukan kira-kira 1 cm dari ujung jari tangan. Setiap ujung jari mendapat satu kali tusukan dengan harapan setiap jari mengeluarkan satu tetes darah. Pengeluaran darah dari ujung jari tangan ini dapat dibantu dengan cara memencet jika sewaktu ditusuk darah tidak keluar.
Titik penusukan pada ujung jari tangan tidak ditetapkan secara akurat. Dalam jangka waktu kira-kira 10 menit kemudian si penderita akan sadar kembali.
Jika mulut si penderita tampak mencong, maka kedua daun telinga si penderita harus ditarik-tarik sampai berwarna kemerah-merahan, setelah itu lakukanlah dua kali penusukan pada masing-masing ujung bawah daun telinga sehingga darah ujung daun telinga (bagian bawah) bisa mengalir . dalam beberapa menit saja bentuk mulut si penderita akan menjadi normal kembali.
Setelah si penderita pulih keadaannya dan tidak ada rasa kelainan yang berarti, maka bawalah si penderita ke dokter atau rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
Tindakan pertolongan pertama tersebut dapat menolong dan menyelamatkan si penderita. Sebaliknya, jika si penderita begitu terjatuh karena serangan stroke lalu buru-buru diangkut ke rumah sakit atau dokter dengan maksud untuk mendapatkan pertolongan tanpa terpikirkan bahwa goncangan-goncangan kendaraan dalam pperjalanan bisa mempercepat proses pendarahan lebih lanjut dalam otak yang akan berakibat fatal. Disebabkan akibat dari serangan stroke ini, alangkah baiknya jika setiap orang mengenal dan menguasai cara pertolongan pertama kepada si penderita serangan stroke dengan jalan mengeluarkan darah demi menolongnya. Cara pertolongan pertama yang sangat sederhana ini bisa dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja. Hasilnya nyata bahkan 100% akan berhasil, sedangkan si penderita dapat tertolong dan menikmamti hidup sebagai insan yang normal.